ilmu Komunikasi


Ilmu Komunikasi

A.      Perbedaan persuasi dengan negoisasi

Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.Negosiasi adalah  Negosiasi juga merupakan Proses komunikasi antara dua orang atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, negosiasi juga sebuah proses dimana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukarnya.

Meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan, namun persuasi dan negosiasi memiliki beberapa perbedaan yakni :

1. Persuasi lebih kepada memberikan pengaruh yang dilakukan salah satu pihak, sedangkan negosiasi lebih kepada keputusan yang dilakukan karena hasil keputusan dari kedua belah pihak tanpa ada unsur pemaksaan atau pengaruh.

2. Persuasi membiarkan orang lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka inginkan setelah persuader berusaha meyakinkan mereka, sedangkan negosiasi tidak diberikan kebebasan karena sudah memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama

3. Persuader harus mengumpulkan informasi dan fakta sebelum melakukan persuasi dengan orang lain, sedangkan negosiasi tidak membutuhkannya karena mereka akan berhadapan langsung dan mengeluarkan apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam sebuah negosiasi.


B.      Model dasar persuasi

a. Stimulus Respons
Model persuasi ini cara yang paling sederhana, yaitu berdasarkan konsep asosiasi. Misalnya jika seseorang selalu kelihatan berdua terus-menerus sepanjang waktu dan satu saat hanya terlihat sendiri, maka orang lain akan merasakan ada sesuatu yang kurang lengkap dan sudah dipastikan orang akan bertanya ke mana temannya itu. Melalui slogan atau magic word tertentu dalam iklan seperti kata-kata “three in one”, orang akan ingat pembatasan penumpang minimal tiga orang dalam satu mobil ketika melewati Jalan Protokol, Jalan Tamrin, dan Jalan Sudirman, Jakarta pada jam tertentu. Oleh karena itu, untuk mengingatkan orang, kata-kata populer “Three in one” tersebut digunakan pada produk shampoo, Dimension.
 b. Kognitif
Model ini berkaitan dengan nalar, pikiran dan rasio untuk peningkatan pemahaman, mudah dimengerti, dan logis bisa diterima. Dalam melakukan persuasi pada posisi ini, komunikator dan komunikan lebih menekankan penjelasan yang rasional dan logis. Artinya, ide atau informasi yang disampaikan tersebut tidak bisa diterima sebelum dikenakan alasan yang jelas dan wajar.
 c. Motivasi
Motivasi yaitu persuasi dengan model membujuk seseorang agar mau mengubah opininya atau agar kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menawarkan sesuatu ganjaran tertentu. Dengan memotivasi melalui pujian, hadiah, dan iming-iming janji tertentu melalui berkomunikasi, maka lambat-laun orang bersangkutan bisa mengubah opininya. 
d. Sosial
Model persuasi ini menganjurkan pada pertimbangan aspek sosial dari publik atau komunikan, artinya pesan yang disampaikan itu sesuai dengan status sosial yang bersangkutan sehingga proses komunikasi akan lebih mudah dilakukan. Misalnya, kampanye iklan mobil mewah lebih berhasil kalau menonjolkan sesuatu yang “prestise” daripada menampilkan kelebihan mesin dan irit bahan bakarnya karena konsumen berduit lebih memperhatikan penampilan status sosialnya.
 e. Personalitas
Model persuasi di sini memperhatikan karakteristik pribadi sebagai acuan untuk melihat respon dari khalayak tertentu.


C.      Faktor-faktor yang dapat menghambat persuasi

a. Faktor Motivasi
Sudah dikemukakan bagaimana motivasi seseorang atau sesuatu kelomopok dapat mempengaruhi opini. Kepentingan seseorang akan mendorong orang itu untuk berbuat dan bersikap sesuai dengan kebutuhannya.  
b. Faktor Prejudice atau Prasangka
Bila seseorang sudah dihinggapi dan perasaan Prejudice terhadap sesuatu, misalnya golongan, suku, ras, dan sebagaiannya orang itu dalam penilaiannya terhadap hal tersebut tidak akan objektif lagi.
c. Faktor Sematic
Kata-kata yang mempunyai arti  tidak  sama  dengan komunikator dan komunikan atau ejean yang berbeda, tapi bunyinya hampir sema, dapat menimbulkan salah pengertian dan sangat mengganggu.  
d. Noise Factor
Noise Factor yaitu gangguan yang disebabkan oleh suara. Ini dapat terjadi  dengan  disengaja dan tidak disengaja. Hambatan komunikasi persuasif secara psikologis bersifat internal. Indikasinya adalah distorsi makna dari pesan yang disampaikan. Hal ini dapat disebabkan oleh bias kultur, konflik peran, konflik dalam sistem sosial dan lain-lain. Jadi, hambatan psikologis disebabkan oleh ketidakcocokan filter konseptual dalam diri peserta komunikasi persuasif.


D.      Faktor-faktor yang dapat memperlancar persuasi

1. Pesan yang mudah dipahami
Salah satu hal yang membuat komunikasi bisa berhasil adalah karena pesan yang sangat mudah dipahami oleh audiens atau komunikan yang menjadi lawan bicara. Dengan pesan yang mudah dipahami, komunikan akan lebih cepat memproses maksud dan tujuan dari komunikasi yang dilakukan, sehingga komunikasi pun bisa berhasil dilakukan dengan baik. Pesan yang mudah dipahami bisa membantu keberhasilan komunikasi lisan dan berbagai jenis komunikasi yang lain.
2. Persepsi positif
Persepsi positif yang dimiliki oleh komunikan terhadap komunikator dan sebaliknya adalah salah satu faktor utama komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Apabila audiens atau komunikan memiliki pandangan yang buruk terhadap komunikator, maka hal tersebut akan membuat pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak bisa diterima dengan baik, atau menjadi bias sesuai dengan persepsi yang dimiliki oleh komunikan.
3. Percaya diri
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan seorang komunikator dalam mempengaruhi banyak orang, khususnya dalam komunikasi persuasif, adalah karena adanya rasa percaya diri yang baik dan bisa dirasakan oleh seluruh audiens yang sedang diajak bicara. Tentu saja untuk memiliki rasa percaya diri dibutuhkan pengalaman dan juga persiapan yang matang untuk menunjukkan bahwa komunikator tersebut menguasai materi yang dimilikinya. Hal yang sama juga bisa menjadi syarat keberhasilan pada public speaking, seperti yang kita bahas dalam teori public speaking.
4. Tingkat kedekatan komunikator dan komunikan
Salah satu hal yang juga bisa membuat komunikasi berhasil tanpa ada masalah tertentu adalah karena adanya tingkat kedekatan yang cukup dekat antara komunikator dan komunikan. Misalnya, sahabat sejak kecil, kawan lama, saudara, pasangan dan lain sebagainya. Mereka bisa berkomunikasi dengan mudah karena telah memiliki tingkat kedekatan yang baik. Oleh karena itu, komunikator bisa melakukan berbagai teknik pendekatan untuk menambah tingkat kepercayaan komunikan kepada dirinya apabila hal itu diperlukan.
5. Tidak adanya gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi seperti misalnya gangguan media komunikasi, bisa menjadi salah satu penyebab mengapa komunikasi bisa berhasil dilakukan antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itulah, untuk menjamin keberhasilan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator, komunikator bisa memastikan bagaimana keadaan yang melingkupi kondisi komunikasi yang akan ia lakukan dengan komunikan.


E.       Tahapan-tahapan negoisasi

1. Persiapan. Pada tahap ini, negosiator mulai mengadakan kick off meeting internal untuk keperluan pengumpulan informasi relevan yang lengkap, pembentukan tim apabila diperlukan. Dalam rangka pembentukan tim, perlu diadakan “pembagian peran”, peran yang ada biasanya adalah:
- Pemimpin tim negosiator dengan tugas memimpin tim, memilih dan menentukan anggota tim, menentukan kebijakan khusus, dan mengendalikan anggota tim lainnya.
-Anggota Kooperatif yang menunjukan simpati kepada pihak lain dan juga bertindak hati-hati agar pihak lain merasa kepentingannya tetap terlindungi. Peran ini seolah-olah mendukung penawaran pihak lain.
-Anggota Oposisi yang bertugas untuk membantah argumentasi yang dilakukan pihak lain, anggota ini juga berusaha untuk membuka kelemahan dan merendahkan posisi tawar pihak lain.
-Sweeper yang bertugas sebagai problem solver pemecah kebuntuan dalam negosiasi, dan bertugas menunjukkan inkonsistensi pihak lain.

2. Proposal. Pada tahap ini, negosiator dapat memilih, apakah langsung melakukan penawaran pertama atau menunggu pihak lain yang mengajukan penawaran. Dalam tahap ini, negosiator sudah harus siap mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Meneliti serta membaca strategi pihak lain adalah tepat jika dilakukan pada tahap ini.

3. Debat. Tahap ini merupakan tahap terpenting dalam suatu proses negosiasi. Dengan dilakukannya debat, kita dapat mengetahui seberapa jauh kepentingan kita bisa dipertahankan atau diteruskan dan seberapa jauh kepentingan pihak lain akan kita terima. Tahap ini diisi dengan argumentasi dari masing-masing pihak. Dari argumentasi tersebut dapat terlihat strategi dan fleksibilitas pihak lain.

4. Tawar menawar. Setelah diadakan proposal dan debat, negosiator mengadakan tawar menawar atas kepentingan pihaknya maupun pihak lain. Dalam tahap ini argumentasi sudah tidak terlalu diperlukan, yang diperlukan adalah fakta, data, dan kemampuan untuk mencapai tujuan negosiasi.

5. Penutup. Suatu negosiasi dapat berakhir dengan berbagai kemungkinan. Antara lain, negosiasi berhasil, negosiasi gagal, negosiasi ditunda, negosiasi dead-lock, para pihak walk-out, dan lainnya. Apabila negosiasi berhasil, direkomendasikan untuk membuat semacam memorandum of understanding (MoU) untuk keperluan para pihak menekan pihak lainnya untuk menjalankan kesepakatan hasil negosiasi (contract enforcement).


F.       Elemen-elemen yang mempengaruhi kesusksesan negoisasi

1. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain.
2. Tidak ada pihak yang di rugikan.
3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis dan dapat dilakukan.
4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUPAS KONSEP AIDA+ S

Dividen, Saldo Laba, dan Laporan Saldo