Si buah manggis
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi
dari daerah tropika
yang diyakini berasal dari Kepulauan
Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis,
berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya
berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu
buah", sebagai pasangan durian,
si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi
dan antioksidan.
Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar
antioksidan tertinggi di dunia.
Manggis berkerabat dengan kokam, asam
kandis dan asam gelugur,
rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Dalam karya tulis ini akan
dikaji tentang pemanfaatan buah manggis sebagai obat herbal yang mampu
mengatasi dan mencegah beberapa penyakit tertentu . Dan juga bisa dimanfaatkan
sebagai penambah stamina dll.
Tidak hanya daging buahnya
saja, karena akan dikaji pula tentang pemanfaatan kulit buah manggis yang dapat
diolah menjadi jus dan dapat mengatasi berbagai penyakit jika diolah dengan
baik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari perumusan diatas,
akan menimbulkan beberapa masalah .
Dibawah ini masalah-masalah yang akan kita bahas dalam karya tulis .
1.
Apa saja bagian-bagian dari buah manggis?
2.
Kandungan apa saja yang terdapat dalam kulit buah manggis?
3.
Bagaimana pemanfaatan kulit buah manggis untuk kesehatan?
4.
Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan kulit buah manggis?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan karya tulis ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia tetapi juga untuk memberikan
informasi kepada masyarakat agar tahu tentang pemanfaatan kulit buah manggis.
1.4 Manfaat
Penelitian
Kita bisa mengetahui tentang
buah manggis . Yang ternyata tidak hanya manis rasanya namun juga banyak
manfaatnya . Mulai dari manfaat untuk seluruh tubuh hingga manfaat untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit .
Kulit buah manggis juga berguna untuk
dijadikan obat herbal . Dengan cara dijadikan jus ditambah beberapa ramuan
tradisional.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Bagian –Bagian dari Buah Manggis
Manggis (Garcinia
mangostana L)
Manggis merupakan tumbuhan dioceus dengan tinggi
tanaman mencapai 6-25 m, berdaun rapat (rimbun), duduk daun berlawanan, tangkai
daun pendek, daunnya tebal serta lebar. Pohon tegak lurus dengan percabangan
simetri membentuk kerucut. Semua bagian tanaman mengeluarkan eksudat getah
kuning apabila dilukai (Verheij 1997; Ashari 2006; Osman dan Milan 2006).
Dibawah ini bgian-bagian dari buah manggis
A. Daging Buah
Bunga
manggis bersifat unisex dioecious (berumah dua), akan tetapi hanya bunga betina
yang dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna (rudimeter),
yaitu tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi, oleh
karena itu buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan (Mulyani 2000). Bunga
sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang pendek dan tebal,
berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak 2 pasang, daun mahkota 2 pasang, tebal dan
berdaging, berwarna hijau – kuning dengan pinggir kemerah-merahan. Benang sari
semu dan biasanya banyak. Bakal buah bertangkai berbentuk agak bulat dan
beruang empat. Kepala putik tidak bertangkai dan bercuping (Verveij 1997).
Buah
manggis berbentuk bulat atau elips, dengan berat bervariasi antara 75 – 150 g.
Mempunyai 4-8 segmen dan setiap segmen mengandung satu bakal biji diselimuti
oleh aril (salut biji) berwarna putih, empuk dan mengandung sari buah. Tidak
semua bakal buah dalam segmen dapat berkembang menjadi biji. Umumnya 1-3 bakal
biji yang berkembang menjadi biji yang berwarna coklat dengan panjang 2 - 2,5
cm, lebar 1,5 – 2 cm dan tebalnya antara 0,7-1,2 cm, berbentuk dari jaringan
nuselar dan dihasilkan secara klonal karena bersifat apomiksis (Yaacob dan
Tindall 1995).
Bagian
buah yang dapat dimakan (edible portion) pada manggis adalah sekitar 25 – 30%.
Dalam 100 g daging buah terdapat air sebanyak 79.2-84.9%, karbohidrat sebanyak
14.3-19.8, protein sebanyak 0.5-0.7%, lemak 0.10-0.8% dan serat sebanyak
0.3-5.1%. Buah manggis mengadung vitamin C sebanyak 1.0 -66.0%. Kulit buah
manggis bagian dalam kaya akan pektin, katekin, tannin dan xanthonin (Osman dan
Milan 2006; Ashari 2006).
B . Getah Kuning
Getah
kuning atau biasa disebut gamboge merupakan eksudat resin (cairan getah)
berwarna kuning yang tumpah akibat pecahnya saluran resin (Asano et al. 1996).
Daging
buah manggis yang terkena getah kuning menempel ke kulit buah dan menimbulkan
rasa yang pahit. Selain di daging buah, getah kuning ini juga muncul di kulit
buah, yang akan mengeras seiring dengan bertambahnya umur simpan buah manggis
yang telah dipanen. Hal ini dapat menurunkan kualitas buah baik secara fisik
maupun rasa, buah akan terlihat buruk dan kurang menarik (Yaacob dan Tindall
1995).
Tipe
saluran getah kuning pada bunga, buah, tangkai buah, batang dan daun manggis
adalah saluran kanal yang bercabang yang terdiri dari dinding tebal dan tipis,
mengandung selulosa, substansi pektat dan hemiselulosa. Saluran getah kuning
pada buah dijumpai pada bagian eksokarp, mesokarp, endokarp, dan aril. Spot
getah kuning sering juga dijumpai pada kulit buah bagian luar, hal ini diduga
karena rusaknya saluran getah kuning pada eksokarp buah manggis. Getah kuning
mulai mengotori aril pada saat buah berumur 14 minggu setelah anthesis ditandai
dengan rusaknya sel-sel epitel. Pada buah yang arilnya terkena getah kuning,
tampak rusaknya sel epitel saluran getah kuning. Perubahan tekanan turgor
selama fase pertumbuhan buah terkait dengan turgor sel, sedangkan getah
kuning
bukan berada di dalam sel melainkan di dalam saluran. Getah kuning mengotori
aril keluar dari saluran getah akibat rusaknya dinding sel penyusun saluran
getah. Rusaknya dinding sel epitel diduga karena tekanan mekanik dari dalam
akibat perkembangan sel-sel aril dan biji selama fase perkembangan buah mulai
dari umur 10 minggu setelah anthesis (MSA) (Fahn 1990; Dorly 2009).
C .
Kulit Buah
Perikarp
atau kulit buah manggis memiliki permukaan bagian luar yang halus dengan tebal
4-8 mm, keras, berwarna ungu kecoklatan pada bagian luarnya dan ungu pada bagian
dalamnya pada buah tua, dan mengandung getah kuning yang pahit (Yaacob dan
Tindall 1995).
Perubahan
kekerasan tergolong perubahan fisik pada buah-buahan (Pantastico 1989).
Kekerasan merupakan salah satu indikasi kerusakan buah, semakin keras kulit buah
manggis semakin rusak dan tidak disukai oleh konsumen. Menurut Tongdee dan
Sawanagul (1989), pengerasan cangkang buah secara fisiologis terjadi setelah
mengalami proses pemasakan, yaitu setelah melalui proses klimaterik disertai
dengan dehidrasi tinggi. Lama kelamaan permukaan buah secara keseluruhan
mengalami pengerasan sehingga sangat sulit untuk dibuka.
Tekstur
atau kekerasan kulit buah bergantung pada tebalnya kulit luar, kandungan total
zat padat, atau kadar pati yang di kandung buah. Buah-buahan dengan kulit luar
yang tebal memiliki nilai kekerasan yang lebih tinggi daripada buah dengan
kulit luar yang tipis atau kulit luar menjadi satu dengan kulit tengahnya.
Tekstur kulit buah bergantung pada ketegangan, ukuran, bentuk dan keterikatan
sel-sel, adanya jaringan penunjang dan susunan tanamannya. Ketegangan
disebabkan oleh tekanan isi sel pada dinding sel, dan bergantung pada
konsentrasi zat-zat osmotic aktif dalam vakuola, permeabilitas protoplasma dan
elastisitas dinding sel (Pantastico 1989).
Pengerasan
kulit buah manggis selama penyimpanan terutama terjadi karena proses
transpirasi uap air pada jaringan kulit manggis. Selama penyimpanan terjadi
penebalan dinding sel dan ruang-ruang antar sel pada jaringan parenkim kulit
luar dan tengah rusak karena kehilangan cairan yang mengakibatkan kulit manggis
menjadi keras (Qanytah 2004.). Kekerasan kulit buah manggis berkorelasi positif
dengan kalsium pektat dan berkorelasi negatif dengan kadar pektin dan aktivitas
poligalakturonase (Auliani 2010).
Pada buah yang masih muda, banyak mengandung senyawa
protopektin yang berfungsi sebagai penguat lamella tengah dan membran sel.
Protopektin tersebut merupakan makromolekul yang tersusun dari polimer asam
galakturonat, banyak kalsium dan magnesium. Pengaruh kekerasan oleh ion kalsium
disebabkan terbentuknya ikatan menyilang antara ion kalsium divalent dengan
polimer senyawa pektin yang bermuatan negatif yaitu pada gugus karboksil asam
galakturonat. Ikatan tersebut akan mempengaruhi daya larut senyawa pektin
sehingga akan semakin kokoh dari gangguan mekanis (Winarno dan Aman 1981).
2.2
Kandungan dari Kulit Buah Manggis
Selain
rasa yang manis dan penampilannya yang enak dilihat, buah Manggis juga memiliki
banyak kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan di beberapa negara,
sudah sejak lama buah Manggis ini dijadikan sebagai bahan terapi maupun obat
alternatif.
Sedangkan
di kalangan masyarakat tradisional sendiri, buah Manggis dipercaya bisa
menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, borok,
dengan kemampuan anti-peradangan atau anti-inflamasi yang dimilikinya.
Hasil
penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah Manggis sangat kaya akan
anti-oksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin. Dalam
kulit buah Manggis juga mengandung air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein
0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak 35,61%. Dibawah ini adalah zat-zat yang
terkandung dalam kulit manggis.
A. Xanthone
Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi
ini memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti
anti-peradangan, anti-diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur,
anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14
jenis senyawa turunannya. Yang paling banyak terkandung dalam buah Manggis
ialah kandungan alfa-mangostin dan gamma-mangostin. Apa itu alfa-mangostin?
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat
dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin,
senyawa xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak
manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap
serangan penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun
1970-an, kedua turunan senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses
peradangan atau inflamasi dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan
enzim pemicu peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa
gamma-mangostin memiliki sifat anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan obat-obat inflamasi yang selama ini beredar di pasaran.
Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan
proteksi pada serangan penyakit yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer
dan arthritis.
B .
Tanin
Tanin, senyawa lain yang
terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas antioksidan yang mampu
menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik,
anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu
membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat menghambat penyerapan
protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin
dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan secara cermat
supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan
yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa
penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan
kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya banyak ditemukan dalam
bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Stroberry, Rasberry, Apel,
dan lainnya.
C . Anti-Inflamasi
(Peradangan)
Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai
anti-inflamasi (anti-peradangan). Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang
dilakukan adalah dengan memakai mangostin dari ekstrak etanol 40% yang memiliki
aktifitas penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2
sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah Manggis
mampu meredam radikal bebas secara kuat.
D . Anti-Kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan
xanthone dalam kulit buah Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker.
Kulit buah Manggis memiliki sifat antiproliferasi untuk bisa menghambat
pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan sel kanker.
2.3
Cara Pemanfaatan Kulit Buah Manggis untuk Kesehatan
Dibawah
ini akan dibahas tentang cara pemanfaatan kulit buah manggis dengan mengolahnya
sebagai jus kulit manggis yang dijadikan sebagai obat . Kita coba mengakali
bagaimana caranya agar jus ini dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh
orang banyak tanpa membebani mereka dengan pengeluaran yang tidak wajar. Dasar
rujukan ilmiyah dari resep ini berdasarkan artikel yang dimuat oleh Majalah
Trubus No. 503, Edisi Oktober 2011
Langsung saja :
Bahan :
-1buahmanggis.
- Madu
- Madu
- Gula rendah kalori,
atau gula aren.
- 1 gelas air matang.
Caranya:
Siapkan 1 buah manggis yang
bagus, sudah matang, dengan ukuran sedang sampai besar.
Pilih yang kulitnya paling
bersih, dan bebas dari getah2 kuning khas manggis.
Buanglah kelopak manggis
(yang berwarna hijau) yang berada di pangkal buah manggis tempat batang manggis
tsb.
Cuci bersih buah manggis
tsb, utk menghilangkan kotoran dan noda2 yang yg menempel pada kulit manggis.
Buang kulit luar manggis
yang keras itu
Kupas tipis kulit luarnya
karena pada kulit luar terdapat zat lilin (kulit luar akan menutupi dinding
perut atau menghalangi penyerapan )
Ini yang menyebabkan
sembelit bahkan bisa terjadi diare berkepanjangan.
Siapkan blender, atau alat
pembuat jus.
Bukalah manggis dengan
tangan sehingga pecah merekah.
Catatan
WALAUPUN INI JUS KULIT
MANGGIS, TAPI BUKAN HANYA KULITNYA SAJA YANG DI JUS, tapi semuanya, TERMASUK
BIJINYA.
Jadi, masukkan semua daging
manggis (yg berwarna putih sekalian biji manggis didalamnya) kedalam wadah
blender.
Potong2lah kulit manggis
(daging kulit), boleh dengan pisau, atau boleh dengan menyobek2nya, dan
masukkan juga kedalam wadah blender.
Tambahkan 4-5 sendok makan
madu, dan air matang sebanyak 1 gelas (350-400 cc). Nantinya jika kurang manis,
boleh ditambahkan madu secukupnya atau gula aren atau gula rendah kalori
(Tropicana Slim) sesuai selera.
Tambah rosella segar untuk
mengurangi rasa pahit kulit tersebut.
Blenderlah manggis beserta
kulit (daging kulit), dan bijinya tsb sampai benar-benar halus (sekitar 3 - 4
menit).
Jus kulit manggis telah
siap.
Simpanlah dalam wadah yang
bisa di tutup rapat, bisa botol, atau wadah Tupper ware, dan simpan di lemari
es.
Aturan pakai :
3 x sehari, @3-4
sendok makan (30cc) Pagi setelah bangun tidur: Siang dan malam sebelum
tidur
Apabila anda mempunyai
gejala mag sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
dan perbanyak minum air
putih ( memperlancar penyerapan dan berfungsi untuk memperlancar sistem sekresi
racun dalam tubuh.
CATATAN :
Ø Jus ini rasanya tidak enak.
Untuk merubah rasanya agar lebih enak, silahkan berimprovisasi dengan
menambahkan 1 sendok teh cuka rosella, atau cuka apel, atau setengah buah
apel, atau 8 buah buah anggur, atau perasan jeruk lemon dll.
Ø (Tapi kalau saya pribadi,
tidak ada masalah dengan rasa jus yg tidak enak ini) Dan jika anda ingin
berimprovisasi, maka pikirkan agar bahan2 tambahan yang anda campurkan, tidak
merusak rasa asli dan khasiat dari kulit manggis itu sendiri.
Ø Permukaan atas jus ini akan
menghitam jika terkena udara, ini tidak ada masalah, tidak perlu dibuang
lapisan yang menghitam ini.
Ø Tidak disarankan
untuk dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
Ø Pada awal pemakaian, perut
terasa tidak enak. Maka tidak usah kuatir. Ini biasa, sebab ada reaksi tindak
balas utk pertama kali dari tubuh terhadap kandungan zat dalam jus ini.
Untuk pemakaian berikutnya,
rasa tidak enak ini akan hilang dengan sendirinya (at least, ini yang saya
alami)
Dalam 2-3 hari pemakaian,
efek pengobatan dari jus ini akan membuahkan hasil secara nyata dan
signifikan,.
Anda boleh menyebarkan
resep ini (copas), “ Berbagilah maka kamu semakin kaya”
Dan jika anda mau,
anda boleh membuka usaha penjualan jus ini, tanpa harus membayar apapun kepada
saya. Tapi ingat, jangan racuni konsumen anda dengan bahan pengawet.
3.4
Penyakit yang dapat Dicegah dan Disembuhkan dengan Kulit Buah Manggis
Benarkah ada manfaat
kulit manggis bagi kesehatan? Selama ini kita hanya mengenal manggis
sebagai buah berwarna ungu kemerahan yang daging buahnya sangat manis dan segar
saat digigit; tapi kulitnya? Seringkali kita hanya membuangnya percuma begitu
saja, bukan? Kita selama ini hanya menganggap kulit manggis sebagai sampah,
kini orang mulai mencarinya untuk dikonsumsi.
Ternyata, khasiat kulit manggis selain mengandung
Xanthone yang merupakan zat yang memiliki aktivitas antioksidan dan
antiinflamasi, kulit buah manggis juga sangat kaya akan antioksidan tinggi yang
dapat mengobati berbagai macam penyakit bahkan penyakit maut sekalipun seperti
penyakit jantung, kanker,stroke, diabetes, ginjal, hepatitis, AIDS, dan
lain-lain.
Kulit manggis mengandung 50 senyawa xanthone. Xanthone
adalah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antitumor,
antialergi, antiinflamasi dan antihistamin. Di alam ini terdapat sekitar 200
jenis xanthone dimana 50 jenis diantaranya berada pada buah manggis (Garcinia
mangostana). Senyawa itu tersebar pada kulit buah dan biji, kulit batang, daun
serta sebagian kecil pada daging buahnya.
Beberapa penelitian telah dilakukan di berbagai negara
untuk membuktikan bahwa ternyata terdapat cukup banyak manfaat kulit manggis untuk kesehatan. Penelitian berbagai
manfaat kulit manggis ini dilakukan di seluruh dunia tersebar di 4 benua, 12
negara dan semuanya memberikan hasil yang positif. Mungkin hal ini cukup
mengejutkan bagi kita semua. Beberapa peneliti manfaat kulit manggis mengatakan
bahwa kulit manggis mujarab mengatasi berbagai macam penyakit berkat adanya
senyawa xanthone.
Kulit manggis terbukti sangat efektif sebagai
antioksidan. Antioksidan senyawa yang dapat mencegah terjadinya reaksi
terhadap oksidasi radikal bebas. Selanjutnya, antioksidan akan bereaksi dengan
radikal bebas sehingga dapat mengurangi kemampuan radikal bebas untuk menimbulkan
kerusakan. Mari kita lihat beberapa diantara manfaat kulit buah manggis
tersebut bagi kesehatan ;
A.
Menjaga
Kesehatan Tubuh dan Meningkatkan Energi.
Jika dikonsumsi oleh kita secara rutin maka jus kulit buah
manggis dapat meningkatkan energi, memicu perasaan bahagia serta menambah
stamina. Xanthone dari kulit manggis yang merupakan antioksidan tingkat tinggi
dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mengontrol berbagai serangan
penyakit.
B.
Memperbaiki
Elastisitas Sel Tubuh dan Menurunkan Berat Badan.
Kandungan antioksidan yang sangat tinggi yang terdapat dalam
kulit buah manggis dapat meningkatkan regenerasi sel-sel sehingga dapat
memperlambat proses penuaan. Kandungan antioksidan pada kulit manggis yaitu
66,7 kali wortel dan 8,3 kali kulit jeruk. Sebagai antioksidan, xanthone
memiliki gugus hidroksida yang sangat efektif untuk mengikat radikal bebas yang
merupakan penyebab dari rusaknya sel tubuh. Selain itu, antioksidan tersebut
juga dapat membantu dalam hal penurunan berat badan dengan cara menyeimbangkan
kadar kortisol – yaitu hormon yang dapat menstimulasi penumpukan lemak dalam
tubuh.
C.
Menyeimbangkan
Sistem Kelenjar Endokrin.
Kulit manggis mengandung senyawa yang bernama “Xanthone”
yang bekerja menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin. Sistem kelenjar endokrin
yang seimbang menimbulkan keseimbangan yang baik dari semua hormon dan
neurokimia yang diproduksi oleh sistem endokrin. Xanthone juga dapat membantu
mempercepat penyembuhan luka, mengeluarkan racun dari hati, dan lain-lain.
D.
Menjaga
Kesehatan Otak.
Antioksidan yang ada di dalam kulit buah manggis juga dapat
membantu mencegah penurunan fungsi otak yang dapat mengakibatkan penyakit
seperti demensia dan Alzheimer, juga mencegah terjadinya faktor kerusakan
sistem syaraf yang dapat mengakibatkan penyakit Parkinson. Kandungan flavonoid
di dalam kulit buah manggis bekerja untuk menghentikan kerusakan ringan pada
memori otak.
E.
Meningkatkan
Kemampuan Tubuh Dalam Mengatasi Stress.
Di saat terjadinya stress, tubuh kita akan memproduksi
hormon kortisol secara berlebihan. Zat Xanthone yang terdapat di dalam kulit
manggis bekerja untuk menyeimbangkan kadar hormon kortisol sehingga secara
alami tubuh mampu menurunkan tingkat depresinya serta meningkatkan mood.
F.
Menjaga
Kesehatan Pencernaan.
Kandungan antioksidan di dalam kulit buah manggis dapat
membantu untuk melindungi dan menurunkan kandungan asam yang tinggi pada
lambung. Zat antimikroba dalam kulit manggis dapat memerangi bakteri, parasit
dan jamur dalam perut. Selain itu juga, zat antimikroba tersebut bekerja untuk
mengatasi iritasi usus besar dan usus kecil yang dapat menyebabkan gangguan
fungsi pencernaan dan serta diare. Ekstrak kulit manggis juga mampu mencegah
radang usus besar dengan cara menghambat infeksi pada kantong-kantong yang
terdapat di lapisan usus besar.
G.
Mencegah
Batu Ginjal.
Mengkonsumsi ekstrak kulit manggis dalam jumlah tertentu
secara rutin akan membuat anda mengeluarkan air seni lebih sering sehingga anda
dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih dan juga masalah batu
ginjal.
Kulit Manggis
mempunyai kandungan senyawa xanthone yang saat ini banyak dikembangkan dan
diproduksi dalam bentuk sirup, yang kemudian terkenal dengan nama sirup
xanthone. Sirup ini sangat terkeenal karena mengandung zat antioksidan yang
dapat melawan radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa ini
memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti peradangan, antibakteri,
antifungi, antiplasmodial, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB II , maka dapat disimpulkan
sebagai berikut .
(1)Cara
pemanfaatan kulit buah manggis untuk kesehatan adalah dengan mengolahnya
menjadi jus buah dengan menggunakan semua bagian dari buah manggis tersebut
(2)Kulit
buah manggis dapat mencegah berbagai penyakit , seperti kerapuhan tulang ,
mencegah penyakit alzheimer dan mencegah penyakit kanker dan dapat menyembuhkan
berbagai penyakit pula seperti kanker hati dan mengobati tekanan darah
tinggi .
3.2 Saran
Memanfaatkan pengobatan tradisional itu lebih baik
dibanding menggunakan pengobatan kimia . Banyak manfaat dari kulit manggis ,
utamanya untuk mengobati penyakit
Ø Untuk
itu perlu kesadaran masyarakat untuk mengerti betapa pentingnya kulit manggis
untuk kesehatan .
Ø Mulai
dari membantu penyembuhan sampai pencegahan terhadap penyakit .Itu karena kulit
buah manggis mengandung banyak zat-zat yang baik untuk tubuh. Oleh
sebab itu masyarakat baiknya memikirkan tentang manfaat kulit buah manggis .
Komentar
Posting Komentar