Tulisan mahasiswa
KENAPA
MASUK UNIVERSITAS GUNADARMA???
Namanya adalah Putri
Septriana Hutabarat, lahir di Medan pada tanggal 29 September 1998. Ia anak
ketiga dari enam bersaudara. Memiliki ayah bernama Halasan Hutabarat dan ibu
Odor Simanjutak. Ia biasa dipanggil Putri, tetapi waktu SMA sampai kuliah dia
dipanggil Butetttt. Sejak kecil dia sudah diajarkan untuk mandiri, jujur,
disiplin dan bertanggung jawab.
Ketika umur 6 tahun dia
mulai bersekolah di SDN 2 Tarutung, Medan. Setelah melewati masa kecil hingga
SD di medan dia pindah ke Jakarta. Pada saat di Jakarta dia melanjutkan
pendidikannya ke jenjang lebih tinggi yaitu SMP. Ia mendaftar di SMP Strada
Santa Anna, berbekal Bahasa Indonesia lumayan kacau alias bahasa Indonesia
campur logat batak, dia mulai berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mendapatkan teman. Di SMP masa remajanya dimulai dimana mulai mengenal cowok
alias yang sering disebut pacaran. Mulai mencari-cari jati diri dengan temannya.
Setelah melewati masa
SMP, dia kembali melanjutkan pendidikannya di SMA Pusaka 1 Jakarta. Kelas X
adalah masa-masa awal perkenalan, biasanya mencari sebanyak mungkin
teman,membawa buku pelajaran lengkap, malu-malu, dan mengikuti berbagai
kegiatan sekolah agar dikenal oleh kakak kelas. Pada kelas XI adalah masa
terindah saat SMA, mengapa? Karena dia telah menjadi kakak kelas, waktu luang
yang didapatnya juga banyak, dan juga sudah berani untuk melakukan pelanggaran
disekolah. Contohnya telat, pulang lebih awal sebelum bel, jajan saat jam
pelajaran, dihukum guru, dipanggil BP, itu semua pernah dirasa dia ketika kelas
XI. Dan tiba waktunya menjadi kakak kelas teratas yaitu kelas XII, waktu dia
mulai disibukkan dengan belajar, pagi sampai siang sekolah, sore sampai malam
melalukan bimbel. Dia mendaftar bimbel di Inten, tempat bimbel yang sangat
disiplin.
Cita-cita dia adalah
menjadi seorang guru, dimana keinginan
dia waktu SMA bisa masuk Unversitas Negri Jakarta jurusanPendidikan Matematika.
Dari mulai kelas XII dia sibuk sekolah-bimbel, mengerjakan setumpukan soal
perminggunya, mengahadapi ujian demi ujian. Dimana ketika pengumuman SNMPTN,
SBMPT, dan Ujian Mandiri dia tidak diterima disalah satu pun. Disitu dia merasa
kecewa, sedih, marah, hampa, dan kosong. Mulai merasa hidupnya tak adil ketika
ada temannya keterima di salah satu perguruan tinggi negri tampa belajar.
Merasa tak adil, perjuangannya tak ada hasil, belajar siang malam, merelakan
waktu mainnya untuk belajar.
Akhirnya dia mendaftar
kuliah di Universitas Gunadarma atas saran dari ayahnya. Singkat cerita dia
memilih jurusan manajemen keuangan dikarenakan pasti banyak hitungan yang akan
dia dapat. Pada saat beberapa bulan masuk dia baru menyadari bahwa jurusannya
adalah fakultas D3 dan mata pelajaran ia dapat banyak sekali tentang akutansi.
Dia tak megetahui sama sekali tentang akutansi karena saat SMA dia jurusan IPA,
dari situ dia mulai untuk belajar segala dasar yang sesuai dengan jurusannya.
Pada saat semester 3
dia mendaftar menjadi Asisten Laboratorium (Aslab) di Kampusnya yaitu
Laboratorium Manajemen Lanjut. Singkat cerita dari teman sekelas ada 7 orang
yang mendaftar tetapi hanya dia yang keterima. Menurutnya cita-cita menjadi
seorang guru itu dijawab oleh Tuhan. Pada saat ini dia masih disibukkan dengan
kuliah, lab, dan juga penulisan LKP (Laporan Kerja Praktek) atau biasa disebut
tugas akhir. Dia sekarang semester 5 menuju semester 6 atau semester akhir.
Komentar
Posting Komentar